Skip to main content

Karena ambisiku sendiri.

pernah merasakan lelah pada ambisi yang kau buat sendiri?
pernah ingin menyerah saja pada keadaan yang ada?
pernah ingin menangis sekencang-kencangnya hanya untuk mengobati luka yg dibuat oleh ambisi?

"kamu boleh berambisi, boleh. tapi jangan sampai ambisimu itu yang buat kamu lupa untuk bersyukur. " - Ayah dengan koran paginya.
selama ini aku tidak pernah merasa keinginanku berjalan baik, mimpi-mimpiku tercapai mulus atau bahkan sesuatu yang aku harapkan saja seringkali tidak perna bisa ku wujudkan.

selama ini aku terus saja, mencari cari alasan mengapa teganya Allah melakukan itu padaku. mencari-cari kesimpulan yang justru memunculkan prasangka buruk. Astagfirullahalladzim, yaAllah.


gimana? masih berani berprasangka, vina?

God knows, always knows.

ambisi, ambisi..........
bisakah kau bersahabat dengan takdir yang telah direncanakan?
setidaknya jangan membuatku merasa kurang dan terus kurang.
aku mohon.

"ikhtiar boleh, tapi jangan rusak makna ikhtiar itu dengan memaksakan suatu takdir itu terjadi. semua ada tempatnya"  - Ustad Heri dalam pengajian Al-hikam minggu lalu.
------
daaaaan
aku ingin ucapkan  jutaan, milyaran terimakasih pada orang-orang hebat yang begitu menginspirasiku serta mendukungku.
"orang-orang baik itu ada disekitarmu."
iya, mereka benar-benar wujud.

terimakasih, Ayah, ibuk, mbak, mas, dek. dukungan kasih sayang kalian lah yang membuat lelahku begitu saja hilang.
terimakasih, kamu.
terimakasih sudah banyak mendukungku untuk benar-benar mencintai diriku.


terimakasih banyak untuk waktunya.

Comments

Popular posts from this blog

It's Okay

It's Okay Vina. It's Okay.

Film Luar Biasa di Penutup Tahun 2021

Hai guys, assalamualaikum. Ngga kerasa ya kayanya tiba-tiba udah penghujung tahun aja, eh bulan depan udah 2022. Time flies. Tapi sebelum menutup penghujung tahun ini, aku memutuskan untuk menuliskan sebuah review pengalaman aku nonton sebuah film yang aku jadikan ini film indonesia terbaik di tahun ini. Speechless masihan. Aku memang bukanlah penyuara dari feminis, aku sama sekali datang menonton ini berusaha untuk netral. Ibarat lagi di ruang praktik. Bahkan sempat juga aku datang dengan underestimate kalo film ini bisa berusaha nyampein makna-maknanya ke aku. Sampe akhirnya aku memutuskan untuk nonton film ini seorang diri. beuh. keputusan nekat ternyata. Film apakah itu? Film yang banyak banget menyuarakan suara hatiku yang terdalam. Yuni 

Traveling and Teaching by 1000 Guru Surabaya

Suasana hangatnya masih kerasa sampe sekaraaang Pejuang pendidikan, 1000 Guru Surabaya, TnT #13   1000 guru Surabayaaaa? Traveling to care, teaching to shareee!  *baca blog sambil dengerin lagunya Ipang-Sahabat kecil biar greget*