Lihat segala sesuatunya dari dua sisi.
nulis lagi, kali ini tulisannya jauh lebih santai dan sedikit unik bisa dibilang.
Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku - Umar Bin Khattab
Gimana kalo kamu akhirnya deket sama orang yang dulunya deket juga sama gebetanmu dulu?
bingung kan? aku juga.
anggap aja namanya Mawar ya dan sahabatnya, Melati.
yang terakhir, anggap saja mantan gebetan itu bernama hm Safri.
/cerita dari sudut pandang si Melati/
Mawar memang lebih dulu menyukainya, ia jelas lebih dulu mengenalnya (Safri).
ia mengenalnya sejak kita duduk dibangku 1 SMA.
sedangkan aku mengenalnya baru sejak kelas 2 SMA.
Safri, lelaki yang kukenal dari salah satu akun media sosialnya,
Safri memang tampan, Safri menyenangkan. ia banyak bercerita tentang Mawar kepadaku, begitu juga aku yang sering menceritakan seseorang-ku pada Safri.
Hingga akhirnya Safri dekat denganku. Dan melupakan Mawar, yang katanya tidak memberi kejelasan padanya. yah, begitulah perasaan itu mengambil perannya tanpa mementingkan orang lain. HEHEHE
lalu setelah lulus, Mawar menyadari bahwa Safri sudah menghilang dari sisinya. dan ternyataa, dekat denganku, ia sepertinya ia tidak menyukainya...............
aku tak pernah mengenali Mawar secara langsung, begitu juga Mawar. tapi Mawar seringkali menyindirnya, Mawar selalu bilang kalau akulah yang merebut laki-laki itu.AHAHAHA.
sekali lagi, Safri lah yang mencoba menyelesaikan masalah kita berdua. dan berkata bahwa smua itu bukan salahku. Safrilah yang mendekatiku bukan karena aku yg merebutnya.
DRAMA SINETRON bisa kalah emang sama kita:)))
pada saat ulangtahun Safri, Mawar mengucapkan kata-kata untuknya. hingga sepertinya aku benar-benar tidak bisa diam saja kepada Mawar. Sempat aku coba untuk telfon dia utk tidak mendekati Safri. (lagi-lagi drama)
Lalu tiba-tiba, Safri mengajakku untuk menemaninya makan siang bersama Mawar. Mawar memang datang terlebih dahulu dengan Safri, aku menyusul.
suasana kafe tersebut tiba-tiba menjadi sangat mencekam bagiku. melihat mereka berbicara saja, aku tak suka. ah ingin segera ku sudahi saja smuanya dan membakar seisinya.
dan kalian tahu? kafe itu benar-benar terbakar malamnya! sepertinya api kecemburuanku masih menumpuk disana. HAHAHA.
sekali lagi, cemburu benar-benar merusak segala hal.
hah, saat itu aku benar-benar marah pada Mawar yang slalu saja membahas Safri di status-statusnya.
memberikan lagu padanya. ah, tau tidak Safri sudah tidak mengejarmu, Mawar. mengapa terus saja kau menganggunya?
hingga pada saat kedekatanku dengan Safri mulai merenggang, Safri mulai banyak menghilang dan tidak memberi kabar. tak masalah jika ia harus menemui perempuan-perempuan lain, tapi tidak untuk Mawar. aku tekankan, tidak untuk Mawar.
hingga pada suatu saat, aku berdebat hebat dengan Safri. dan tiba-tiba saja, Safri meminta izinku untuk pergi ke Mall dan belanja bersama MAWAR. bukankah sudah ku bilang padanya bahwa tidak untuk si Mawar? Ah, betapa kecewanya aku. hingga ku putuskan utk tidak ingin mempedulikannya lagi. (drama lagi)
setelah itu, Mawar. Ah, ia dekat lagi dgn Safri. menyebalkan. benar-benar menyebalkan.
namun sudahlah, itu bukan akhir dari sgalanya bagiku. itu bukan urusanku lagi. toh mereka berdua sama-sama senang kan? dan aku akan ikut senang atas itu.
tak lama, kabar datang, Safri sedang mendekati cewek lain. Lah bagaimana dengan Mawar? bukankah Mawar lah yang bersamanya.
Dan dari situlah aku dan Mawar saling mengenal, saling memberi sinergi positif meskipun dulunya kami memang slalu beradu hal-hal negatif.
ah, lucu kalo dibilang, begitu membencinya dahulu, dan bagaimana Mawar menjadi orang penting di
hidupku?
bagaimanapun, Mawar dan aku belajar bersama.
bahwa perasaan yang kita miliki tidak pantas untuk dibesar-besarkan. Itu hanya semu.Kita mungkin memang selalu mengunggulkan perasaan dan membenci siapapun yang merusak perasaan itu. tapi? bukankah segala perasaan itu sifatnya hanya semu?
buktinya, dari keduanya tak ada yang benar-benar sejalan dengan perasaannya.
masing-masingnya belajar. masing-masingnya memahami.
pertemuanku dengannya memang tak indah seperti pertemuanku dengan teman-temanku lainnya.
yang terpenting bagiku, tak perlu ada yang di sesali dalam masalalu.
sudah terjadi, tidak bisa diubah.
Masalaluku dengan Mawar memang serupa tapi tidakkah dari masalalu itu kita belajar untuk terus kuat? aku dan Mawar menerima smuanya dengan baik tanpa memohon utk hapuskan kenangannya.
Kita memilih untuk menjadi yang bermanfaat bagi keduanya. Saling mendukung dan memompa semangat. Menjalin hubungan simbiosis mutualisme.
hingga pada akhirnya,
Mawar dan aku menjauhkan sgala label negatif. Belajar untuk tidak melihat masalalu seseorang.
dan bagaimana kabar Safri?
Entah, aku benar-benar tidak ingin peduli. mungkin Mawar memang selalu menegurku utk berhenti memaki-maki keadaan kemarin.
dia sudah bahagia, dan kita berhak punya bahagia kita sendiri yang mungkin jauh lebih berharga.
------
Bukankah lucu seseorang yang dulunya begitu tidak kamu sukai, sekarang justru menjadi orang yg begitu sering kamu senyumi
YA INTINYA MAWAR SAMA MELATI SUDAH GAK SINDIR-SINDIRAN LAGI GARA-GARA 1 ORANG
TAPI MEREKA SINDIR-SINDIRAN KALO PENGEN MAKAN.
"kalian lucu sih, dulunya gimana, skrang gimana"
"ih reuni mantan ya"
"sesama ya"
OHYA, bukan berarti setiap kita ketemu, kita slalu ngomongin masalalu.
SIAPA BILANG?
kita punya masa depan yang jauh lebih penting daripada ngurus yang udah berlalu.
biar semua bahagia pada tempat dan kadarnya masing-masing,bukan?
AHAHAHA
sudahi ya, sekian.
gimanapun ini cuma sudut pandang seorang Melati.
kita liat bagaimana sudut pandang Mawar
Melati,2016
Comments
Post a Comment